Edisi 195 Khutbah Jum’at : Jangan Berputus Asa Dari Rahmat Allah

JANGAN BERPUTUS ASA DARI RAHMAT ALLAH

Prananto, ST., M.AP

 

Khutbah I

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

 اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا وَرَسُوْلِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى ا للهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَتَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا ، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Ta’ala atas segala nikmat, karunia dan rahmat-Nya kepada kita semuanya yang tak terhitung dan tak terbatas jumlahnya.

Atas rahmat Allah Ta’ala semata, kita dengan ringan hati, mudah dan aman bisa hadir ke Masjid ini untuk menunaikan salah satu kewajiban agung dalam Islam yaitu ibadah shalat Jumat.

Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpah kepada Nabi Muhamad ﷺ, keluarganya, para sahabatnya dan siapa saja yang mengikuti sunnah beliau lahir batin dengan penuh keikhlasan dan kesabaran.

Kami wasiatkan kepada diri pribadi dan Jamaah Shalat Jumat sekalian, marilah kita senantiasa berusaha menjadi orang yang bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di mana saja kita berada, semaksimal kemampuan yang kita miliki.

Semoga dengan takwa tersebut Allah Ta’ala menggolongkan kita ke dalam hamba-hamba-Nya yang senantiasa mendapatkan rahmat-Nya yang luas.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat Az-Zumar : 53,

قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ – ٥٣

Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

Ketika seseorang banyak berbuat dosa, kadang dia sampai pada satu titik kesadaran bahwa dia tidak boleh terus tenggelam dalam dosa. Tekanan rasa bersalah yang begitu besar dalam jiwa kadang mengganggu pikirannya, apakah Allah Ta’ala bersedia mengampuni semua dosanya selama ini?

Dalam ayat ini Allah Ta’ala memberitahu seluruh hamba-Nya yang beriman bahwa mereka tidak boleh berprasangka buruk kepada Allah Ta’ala bila hendak bertaubat dari dosa sebanyak apa pun.

Allah selalu membuka pintu maaf dan taubat kepada para hamba-Nya yang berdosa, selama nyawa belum sampai di tenggorokan dan matahari belum terbit dari barat. Tidak ada ruang untuk berputus asa dari rahmat Allah.

Allah Ta’ala juga berfirman dalam surat Yusuf: 87 menggambarkan tuntunan agar tidak putus asa saat menghadapi masalah sebesar apa pun.

يٰبَنِيَّ اذْهَبُوْا فَتَحَسَّسُوْا مِنْ يُّوْسُفَ وَاَخِيْهِ وَلَا تَا۟يْـَٔسُوْا مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ لَا يَا۟يْـَٔسُ مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ اِلَّا الْقَوْمُ الْكٰفِرُوْنَ – ٨٧

Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir.” [Yusuf: 87]

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Putus asa dari rahmat Allah merupakan tabiat dasar dari orang kafir. Mereka tidak pernah menggantungkan urusan kehidupannya kepada Dzat Yang Maha Kuasa lagi Maha Pengasih.

Yang mereka tahu, saat ada masalah, mereka harus menyelesaikannya dengan bertumpu pada kekuatannya sendiri. Padahal, kapasitas manusia dalam memecahkan masalah itu terbatas.

Di sinilah pentingnya beriman bahwa Allah Ta’ala itu Maha Pengasih, lebih pengasih kepada hamba-Nya daripada seorang ibu yang menyayangi anak kandungnya. Bila kita ada masalah dan buntu, maka harapan kepada Allah tidak boleh putus.

Selama kita mau berdoa dengan tekun dan sungguh-sungguh, serta memenuhi semua adab dan sebab dikabulkannya doa, serta menjauhi semua penghalang dikabulkannya doa, tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh Allah Ta’ala melalui doa.

Contoh saja, kisah Imam Al-Bukhari rahimahullah, ahli hadits dari negeri Bukhara, Asia Tengah, yang sangat terkenal hingga sekarang. Beliau waktu kecil tertimpa kebutaan. Ibunya tidak putus asa dari rahmat Allah. Beliau berdoa dengan tekun agar Allah mengembalikan penglihatan anaknya.

Setelah berdoa cukup lama , akhirnya Allah mengembalikan penglihatan Imam Al-Bukhari. Kisah ini disampaikan oleh Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Muqaddimah Fathul Bari: 502.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Selain dengan berdoa dengan tekun dan sungguh-sungguh, serta memenuhi semua adab dan sebab dikabulkannya doa, serta menjauhi semua penghalang dikabulkannya doa,  sesungguhnya Allah Ta’ala sudah memberitahu bagaimana caranya agar kehidupan kita senantiasa diliputi dengan rahmat Allah Ta’ala.

  1. Bersikap ihsan dalam beribadah kepada Allah Ta’ala.

Yang dimaksud bersikap ihsan adalah memperbagus dan menyempurnakan ibadah kepada Allah Ta’ala dan merasa Allah Subhanahu wa Ta’ala mengawasinya dalam ibadah tersebut.

Gambarannya dalam hadits shahih, ihsan adalah kita beribadah kepada Allah seolah melihat Allah. Jika kita tidak bisa melihat Allah, maka ketahuilah sesungguhnya Allah melihat kita.

Allah Ta’ala berfirman dalam surat Al-A’raf: 56:

إِنَّ رَحْمَةَ اللهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ

Sesungguhnya rahmat Allah itu dekat dengan orang-orang yang senantiasa berbuat ihsan.”

  1. Takwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Allah Ta’ala berfirman dalam surat Al-A’raf: 156-157

وَرَحْمَتِيْ وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍۗ فَسَاَكْتُبُهَا لِلَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَالَّذِيْنَ هُمْ بِاٰيٰتِنَا يُؤْمِنُوْنَۚ –

Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku bagi orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.”

اَلَّذِيْنَ يَتَّبِعُوْنَ الرَّسُوْلَ النَّبِيَّ الْاُمِّيَّ الَّذِيْ يَجِدُوْنَهٗ مَكْتُوْبًا عِنْدَهُمْ فِى التَّوْرٰىةِ وَالْاِنْجِيْلِ

“(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka,

  1. Menyayangi makhluk Allah yang lain, baik manusia maupun binatang.

Hal ini sebagaimana dalam hadits dari Abdulah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,

الرَّاحمونَ يرحمُهُمُ الرَّحمنُ . ارحَموا من في الأرضِ يرحَمْكم من في السَّماءِ

Orang-orang yang menyayangi akan dirahmati oleh Ar-Rahman. Sayangilah siapa saja yang ada di bumi ini, niscaya yang di atas langit (yaitu Allah Ta’ala) akan menyayangi kalian.” [Hadits riwayat Abu Dawud (4941), At-Tirmidzi (1924) dan Ahmad (6494). Al-Albani menyatakan ini hadits shahih dalam Shahih At-Tirmidzi no. 1924][vi]

Hal ini lebih ditekankan lagi pada orang -orang fakir, miskin dan yang membutuhkan.

  1. Mendirikan shalat, membayar zakat dan mentaati Rasulullah

Hal ini sebagaimana dalam firman Allah Ta’ala dalam surat An-Nur: 56

وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ – ٥٦

“Dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada Rasul (Muhammad), agar kamu diberi rahmat.”

  1. Mengikuti al-Quran al-Karim dan mengamalkannya

Allah Ta’ala berfirman dalam surat Al-An’am: 155

وَهٰذَا كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ مُبٰرَكٌ فَاتَّبِعُوْهُ وَاتَّقُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَۙ – ١٥٥

“Dan ini adalah Kitab (Al-Qur’an) yang Kami turunkan dengan penuh berkah. Ikutilah, dan bertakwalah agar kamu mendapat rahmat.”

  1. Mentaati Allah dan Rasul-Nya

Allah Ta’ala berfirman dalam surat Ali Imran: 132

وَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَۚ – ١٣٢

“Dan taatlah kepada Allah dan Rasul (Muhammad), agar kamu diberi rahmat.”

  1. Mendengarkan dan diam saat mendengar tilawah al-Quran Al-karim

Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam surat Al-A’raf: 204

وَاِذَا قُرِئَ الْقُرْاٰنُ فَاسْتَمِعُوْا لَهٗ وَاَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ – ٢٠٤

“Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat.”

  1. Istighfar dan memohon ampunan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,

Allah Ta’ala berfirman dalam surat An-Naml: 46

 لَوْلَا تَسْتَغْفِرُوْنَ اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ –

“Mengapa kamu tidak memohon ampunan kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat?”

 

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Inilah sejumlah amalan yang bisa kita lakukan agar Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati diri kita dan menyelamatkan kita di dunia dan akhirat.

Kita memohon kepada Allah Ta’ala hidayah dan taufik-Nya agar di bulan Ramadhan yang akan kita masuki besok, bisa mengamalkan sebab-sebab yang mendatangkan rahmat Allah Ta’ala ini dengan sebaik-baiknya. Aamiin

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا

وأَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ أَمَّا بَعْدُ؛

فَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى :  وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَ اْلمُسْلِمَاتِ وَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ اْلأَمْوَاتِ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخَوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُواْ رَبَّنَا إِنَّكّ رَؤُوْفٌ رَّحِيْمٌ.

اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَأَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ

رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَـنَا وَتَرْحَمْنَا لَـنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

رَبَّنَا هَبْ لَـنَا  مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

 سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

 عِبَادَاللهِ !

 إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ

وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ أَقِيْمُوا الصَّلَاة

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*