KEUTAMAAN SHALAT BERJAMA’AH
Ustadz Suranto, S.Pd.I
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ، لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللهِ شَهِيْدًا، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ, اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ, أَمَّا بَعْدُ
عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Jama’ah Jum’ah rahimani wa rahimakumullah
Pertama dan utama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berbagai nikmat, rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga pada kesempatan ini kita bisa menunaikan sebagian kewajiban kita yaitu shalat Jum’at tanpa ada suatu halangan apapun.
Shalawat serta salam semoga senantiasa dicurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW berserta keluarganya, para sahabatnya, serta umatnya yang senantiasa berusaha mengikuti sunnah-sunnahnya hingga akhir zaman. Semoga kita mendapatkan syafa’atnya di hari kiamat.
Selanjutnya, marilah kita meningkatkan kualitas iman dan takwa kita kepada Allah SWT. Karena hanya dengan iman dan takwa itulah kita akan memperoleh keberuntungan, kemenangan dan kebahagiaan di dunia yang fana ini terlebih di akhirat yang kekal abadi.
Jama’ah Jum’ah rahimani wa rahimakumullah
Shalat 5 waktu adalah kewajiban bagi seorang Muslim yang tidak boleh ditinggalkan walau dalam keadaan apapun, kecuali bagi anak kecil yang belum baligh, wanita haid atau nifas, orang yang hilang akal (gila), orang yang lupa dan orang yang tidur sampai bangun. Walaupun seseorang itu sakit keras, selama akalnya masih bekerja, maka wajib baginya melaksanakan shalat wajib, tentu dengan berbagai macam cara atau keringanan yang diajarkan menurut Ilmu Fiqih.
Jama’ah Jum’ah rahimani wa rahimakumullah
Sejatinya, perjalanan terjauh dan terberat bagi seorang lelaki adalah perjalanan ke Masjid.
Betapa banyak orang yang kaya raya tidak sanggup untuk mengerjakannya. Jangankan sehari lima waktu, bahkan banyak pula yang seminggu sekali pun terlupa. Tidak jarang pula seumur hidup, tidak pernah singgah ke sana.
Orang pintar dan pandai pun sering tidak mampu melakukannya. Walaupun mereka mampu mencari ilmu hingga ke universitas top di Eropa, Australia ataupun Amerika.
Mampu melangkahkan kaki ke Jepang, Cina dan Korea dengan semangat yang membara, namun ke Masjid, tetap saja perjalanan yang tak mampu mereka tempuh, walaupun telah bergelar S3.
Pemuda yang kuat dan bertubuh sehat yang mampu menaklukkan puncak Gunung Bromo, Rinjani, Semeru hingga Puncak Jaya pun sering mengeluh ketika diajak ke Masjid.
Alasan mereka pun beragam. Ada yang berkata sebentar lagi, Ada yang berkata di rumah saja. Ada yang berucap tidak nyaman dikata alim.
Maka berbahagialah wahai jama’ah sekalian. Bila dari kecil telah terbiasa melangkahkan kaki ke Masjid. Karena sejatinya, perjalanan ke Masjid adalah perjalanan untuk memenuhi hak Rabb kita. Itulah perjalanan yang diajarkan oleh Nabi serta perjalanan yang akan membedakan dengan orang-orang yang lupa akan Rabbnya. Maka dari itu, mari lakukan walaupun kita harus merangkak dalam gelap subuh, demi mendekat kepada-Nya.
Jama’ah Jum’ah rahimani wa rahimakumullah
Ibadah shalat sejatinya merupakan perintah dari Allah dan Rasul-Nya sehingga kita wajib mengikuti sebagaimana yang dicontohkan oleh Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Adapun Nabi mencontohkan shalat wajib dilaksanakan secara berjama’ah apabila tidak ada udzur yang menghalanginya karena memiliki berbagai keutamaan.
Adapun beberapa keutamaan dari shalat wajib berjama’ah di Masjid antara lain:
- Lebih baik 27 derajat dari pada shalat sendirian
Dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً
“Shalat berjamaah lebih baik 27 derajat dibanding shalat sendirian.” [HR. Bukhari dan Muslim]
Bayangkan, misal kita bekerja di suatu perusahaan A dengan gaji sebesar 1 juta, lalu ada yang menawarkan kita untuk pindah kerja di perusahaan B dengan gaji sebesar 27 juta. Kebanyakan kita akan langsung menerima tawaran tersebut, karena nominalnya yang jauh lebih besar dari gaji saat ini, dan pada kenyataannya banyak dari kita rela merantau ke kota yang sangat jauh dari tempat tinggal kita untuk mendapatkan gaji yang tidak seberapa.
Sekarang, Nabi kita Muhammad SAW memberikan kabar tentang keutamaan shalat berjama’ah dengan mendapatkan pahala yang lebih besar dari 27 derajat, hanya pindah dari shalat sendiri di rumah ke Masjid yang jaraknya tidak jauh, dan tentu ini akan sangat bermanfaat bagi kita kelak di akhirat. Tapi sayang, janji dan keutamaan ini tidak begitu antusias kita sambut, ini tidak lain karena kecintaan kita kepada dunia melebihi kecintaan kita kepada negeri akhirat, Allahu musta’an.
- Langkah kaki orang yang menuju Masjid untuk shalat berjama’ah, maka setiap langkahnya dihitung sebagai pengampunan dosa dan naiknya derajat
Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ فَأَحَسَنَ الْوُضُوْءَ ثُمَّ أَتَى الْمَسْجِدَ لاَيَنْهَزُهُ إِلاَّ الصَّلاَةُ لاَيُرِيْدُ إِلاَّ الصَّلاَةَ لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ بِهَا دَرَجَةٌ وَحَطَّ عَنْهُ بِهاَ خَطِيئَةً حَتىَّ يَدْخُلَ الْمَسْجِدَ فَاءِذَا دَخَلَ الْمَسْجِدَ كَانَ فِي صَلاَةٍ مَا كَانَتْ الصَّلاَةُ تَحْسُهُ
“Jika salah seorang dari kalian berwudlu dan membaguskannya, kemudian datang ke Masjid, dan tidak ada yang menggerakkannya menuju Masjid kecuali shalat maka tidaklah ia melangkahkan kaki kecuali dengannya Allah akan mengangkat derajat dan menghapus dosanya hingga ia masuk Masjid, dan jika masuk Masjid maka ia akan tetap dalam hitungan shalat selama shalatlah yang menahannya (dari keinginan pulang)” [HR Ibnu Majah].
- Dido’akan oleh para Malaikat ketika berada di Masjid setelah shalat berjama’ah
Dalam hadits riwayat Imam Al Bukhari, dari Sahabat Abu Hurairah, Rasulullah SAW Bersabda :
الْمَلَائِكَةُ تُصَلِّى عَلَى أَحَدِكُمْ مَادَامَ فِى مُصَلَّاهُ الَّذِي صَلَّى فِيْهِ مَالَمْ يُحْدِثْ تَقُوْلُ اللَّهُمَّ اغْفِرْلَهُ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ
“Para Malaikat selalu memberi shalawat (mendo’akan) kepada salah seorang dari kalian selama ia masih di tempat ia shalat dan belum berhadast. Malaikat berkata : “ Ya Allah ampunilah dia, Ya Allah Rahmatilah dia.” [HR Bukhari].
- Mendapatkan naungan dari Allah Azza Wa Jalla pada saat tidak ada perlindungan selain dari-Nya kelak di Padang Mahsyar
Dalam hadits riwayat Imam Bukhari, dari Sahabat Abi Hurairah, Nabi SAW Bersabda :
سَبْعَةٌ يُظِلهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لاَظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ …وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ….
“ Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah SWT pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan Nya, (salah satunya adalah) “Seorang laki-laki yang hatinya terpaut di Masjid.” [HR Bukhari].
Maksud “hatinya terpaut di Masjid” adalah ketika seseorang selalu menunggu untuk shalat berjama’ah di Masjid, sehingga ketika waktu shalat tiba, dia selalu bergegas menuju Masjid untuk menunaikan shalat berjama’ah.
- Akan mendapatkan hidangan di Surga
Berdasarkan hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ وَرَاحَ أَعَدَّ اللهُ لَهُ نُزُلَهُ مِنَ الْـجَنَّةِ كُلَّمَا غَدَا أَوْ رَاحَ.
“Barang siapa pergi (berangkat) ke Masjid baik di waktu pagi atau sore hari, maka Allâh menyediakan baginya hidangan di Surga setiap kali ia berangkat di waktu pagi atau sore hari.” [HR. Bukhari dan Muslim].
Jama’ah Jum’ah rahimani wa rahimakumullah
Demikianlah beberapa keutamaan shalat berjama’ah di Masjid.
Semoga Allah SWT menganugerahkan kemudahan dan taufiq-Nya kepada kita sehingga mampu melaksanakan sesuai yang telah dicontohkan oleh Baginda Nabi Agung Muhammad SAW dan para sahabatnya.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Khutbah II :
اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا.
أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعلى آله وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
أيها الناس، اتقوا الله، وافعلوا الخيرات، واجتنبوا السيئات. إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى وَعَلَى اله وَصَحْبِهِ أجمعين وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ،إِنَّكَ قَرِيْبٌ مَجِيْبُ الدَّعَوَاتِ.
ربَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ –
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. عِبَادَاللهِ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ أَقِيْمُوا الصَّلَاة



Leave a Reply